Tencent memperkenalkan Hunyuan-T1, menandai masuknya ke pengembangan AI tingkat atas dan potensi pergeseran arsitektur dengan adopsi kerangka Mamba. Peluncuran ini menambah model kuat dan menyoroti persaingan ketat serta kehebatan teknologi dari Asia, menyusul model seperti DeepSeek, ERNIE 4.5 Baidu, dan Gemma Google.
Tencent meluncurkan Hunyuan-T1, model AI penalaran mendalam yang dibangun di atas arsitektur Mamba dan TurboS. Melalui pelatihan intensif menggunakan Reinforcement Learning (RL), model ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan penalaran, pemrosesan teks panjang, dan penyelarasan dengan preferensi manusia, menempatkannya di antara model AI terdepan.
AI mengubah pedesaan China. Didorong infrastruktur digital dan model bahasa, asisten AI di ponsel pintar membantu petani dalam pekerjaan sehari-hari, mulai dari pertanian hingga birokrasi. Adopsi ini menandakan pergeseran akses informasi di daerah yang sebelumnya kurang terlayani inovasi digital, menunjukkan potensi transformatif teknologi canggih.
Tencent mengintegrasikan chatbot AI Yuanbao ke WeChat, memanfaatkan dominasi super app untuk menjaga pengguna dalam ekosistemnya di tengah revolusi AI. Langkah strategis ini bertujuan mempertahankan relevansi WeChat dan memudahkan akses AI bagi miliaran penggunanya, menggabungkan teknologi proprietary Hunyuan dengan model open-source seperti DeepSeek.
TokenSet merevolusi AI visual dengan representasi set token tak berurutan, mengalokasikan sumber daya secara dinamis berdasarkan makna semantik. Ini mengatasi keterbatasan metode berbasis grid/urutan seperti VAE/VQGAN, menggunakan FSDD untuk pemodelan, menghasilkan representasi yang lebih efisien dan bermakna untuk pemahaman dan generasi visual.
Hunyuan-T1 Tencent adalah model penalaran AI baru yang diklaim menyaingi sistem penalaran tercanggih OpenAI. Model ini dilatih menggunakan pembelajaran penguatan dan penyelarasan manusia, mencapai skor tinggi pada tolok ukur seperti MMLU-PRO, GPQA-diamond, dan MATH-500. Tencent menggunakan pembelajaran kurikulum dan sistem 'self-reward' untuk pelatihan, dan arsitektur Transformer Mamba untuk pemrosesan teks yang cepat.
Tencent merilis Hunyuan T1, model penalaran AI yang mengungguli DeepSeek R1, GPT-4.5, dan o1 dalam berbagai tolok ukur. Model ini dioptimalkan untuk tugas-tugas berbahasa Mandarin, efisiensi biaya, dan stabilitas kinerja, menjadikannya solusi siap pakai untuk perusahaan. Hunyuan T1 dilatih secara internal dan di-hosting di Tencent Cloud, memastikan kepatuhan terhadap peraturan.
Tencent baru-baru ini meluncurkan model penalaran besar Hunyuan-T1, sebuah kontribusi terbaru di bidang kecerdasan buatan. Model ini menunjukkan kinerja yang mengesankan pada beberapa tolok ukur AI utama, memposisikan Tencent sebagai pemain utama dalam lanskap AI global, dengan skor 87.2 pada dataset MMLU-Pro, kedua setelah model o1 OpenAI.
Tencent meluncurkan model Hunyuan T1, menyaingi DeepSeek-R1 dalam penalaran AI. Memanfaatkan *reinforcement learning*, T1 unggul dalam benchmark MMLU Pro, AIME 2024, dan C-Eval. Arsitektur hybrid Transformer dan Mamba menawarkan efisiensi biaya dan pemrosesan teks panjang yang lebih baik. T1 diposisikan sebagai opsi AI yang kompetitif dengan harga yang bersaing.
Tencent berinvestasi besar dalam AI, menggabungkan model DeepSeek sumber terbuka dan Yuanbao miliknya. Investasi besar dalam infrastruktur, terutama GPU, mendukung ambisi AI-nya. Yuanbao bersaing dengan Doubao ByteDance dan Qwen Alibaba, menunjukkan pertumbuhan pesat Tencent di pasar AI Tiongkok.
