Arena AI: OpenAI vs DeepSeek vs Meta, dkk
Persaingan sengit di arena AI antara OpenAI, Meta, DeepSeek, dan Manus. Masing-masing berjuang untuk mengembangkan model AI terdepan dengan pendekatan yang berbeda, dari sistem tertutup hingga open-source.
Persaingan sengit di arena AI antara OpenAI, Meta, DeepSeek, dan Manus. Masing-masing berjuang untuk mengembangkan model AI terdepan dengan pendekatan yang berbeda, dari sistem tertutup hingga open-source.
Model inferensi OpenAI 'o3' yang canggih memunculkan paradoks tentang kecerdasan AI. Model ini membutuhkan biaya $30.000 untuk memecahkan satu teka-teki manusia, mempertanyakan efisiensi dan keberlanjutan AGI.
Evaluasi awal GPT-4.1 menunjukkan kemajuan, tetapi masih tertinggal dari seri Gemini Google dalam metrik kinerja utama. Artikel ini mengulas kekuatan dan kelemahan GPT-4.1 dibandingkan pesaingnya.
OpenAI dan Microsoft mendukung Model Context Protocol (MCP) Anthropic, membuka jalan bagi interoperabilitas agen AI lintas platform dan alat.
OpenAI meluncurkan model inferensi o3 dan o4-mini yang lebih canggih, menawarkan peningkatan dalam pengeditan kode, penalaran visual, serta efisiensi biaya. Langkah ini dilakukan di tengah penyesuaian roadmap produk dan pengembangan GPT-5.
Artikel ini membahas tujuh teknologi penting yang berpotensi mewujudkan AGI, merevolusi dunia seperti yang kita kenal.
Protokol Komunikasi Mesin (MCP) menjanjikan interaksi LLM yang efisien. Analisis ini mengupas kritik, kerentanan, tantangan skalabilitas, dan implikasi pengembangan agen AI terkait MCP.
OpenAI meluncurkan GPT-4.1 dengan harga bersaing, menantang Anthropic, Google, dan xAI. Peningkatan signifikan dalam kemampuan coding, jendela konteks yang lebih besar, dan harga API yang lebih rendah bertujuan menjadikan GPT-4.1 pilihan utama bagi bisnis dan pengembang.
OpenAI membagikan detail pelatihan GPT-4.5 yang ambisius, menggunakan 100.000 GPU. Terungkap tantangan besar, termasuk masalah infrastruktur dan kebutuhan data yang efisien untuk peningkatan di masa depan.
GPT-4.5 berhasil melewati uji Turing, menimbulkan pertanyaan tentang kecerdasan buatan. Kemampuannya meniru manusia memunculkan potensi penyalahgunaan dan implikasi etis yang perlu diperhatikan.