Lanskap AI berubah drastis pada tahun 2024, menandai momen penting menuju AGI. Perusahaan seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Nvidia memimpin dengan inovasi dalam penalaran real-time, model multimodal, dan chip yang kuat. Perusahaan Tiongkok, DeepSeek, juga membuat gebrakan, menjanjikan percepatan inovasi AI di masa depan.
NVIDIA berkolaborasi dengan para pemimpin industri telekomunikasi dan lembaga penelitian untuk mengembangkan jaringan nirkabel 6G yang berbasis AI (AI-native). Kemitraan ini melibatkan T-Mobile, MITRE, Cisco, ODC, dan Booz Allen Hamilton, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi spektral, kinerja jaringan, dan membuka peluang layanan baru melalui integrasi AI.
Jensen Huang memaparkan strategi Nvidia dalam menghadapi pergeseran industri AI dari pelatihan ke inferensi. Perusahaan mengumumkan chip baru, Blackwell Ultra, dan roadmap masa depan, Vera Rubin dan Feynman, untuk menjawab kebutuhan komputasi yang meningkat, sembari mengatasi kekhawatiran investor dan dinamika pasar yang berubah. Nvidia juga memperluas ekosistemnya dengan workstation DGX dan perangkat lunak Dynamo.
Saham Nvidia turun setelah pengumuman GTC 2025 dan peluncuran chip baru. CEO Jensen Huang menguraikan kemajuan AI, produksi Blackwell, dan roadmap chip masa depan. Analis tetap optimis meskipun ada volatilitas pasar, menyoroti ekosistem Nvidia dan kepemimpinan AI. Persaingan meningkat, tetapi prospek jangka panjang Nvidia tetap positif karena revolusi AI.
Tiongkok meluncurkan kerangka kerja AI baru, 'Chitu', untuk mengurangi ketergantungan pada GPU Nvidia, terutama untuk inferensi model bahasa besar (LLM). Ini menawarkan peningkatan kecepatan 315% dan pengurangan penggunaan GPU 50%.
Nvidia menghadapi tantangan dan peluang di era AI yang dinamis. Perusahaan ini berfokus pada 'reasoning' AI, ekspansi ke pasar komputasi baru, dan pengembangan chip Vera Rubin untuk mempertahankan dominasinya di tengah persaingan yang ketat dari perusahaan-perusahaan mapan dan startup.
Kenaikan Nvidia didorong oleh investasi strategis di banyak startup AI. Dari OpenAI hingga Figure AI, Nvidia mendukung perusahaan-perusahaan yang mendorong batas-batas inovasi AI. Artikel ini mengeksplorasi portofolio investasi Nvidia yang berkembang, yang mencerminkan komitmennya untuk membina ekosistem AI yang lebih luas dan membentuk masa depan revolusi teknologi ini.
Nvidia bersiap untuk langkah besar selanjutnya: fokus yang dipercepat pada inovasi chip AI. Pembaruan chip yang akan datang, seperti Blackwell Ultra, mungkin tiba lebih cepat dari yang diperkirakan dan disesuaikan dengan pertumbuhan AI, yang berpotensi mengarah pada dominasi pasar yang lebih besar dan kemajuan yang dipercepat.
Saham Nvidia turun, tetapi analis melihat ini sebagai peluang. GPU Technology Conference (GTC) yang akan datang diperkirakan akan menjadi katalis, dengan fokus pada optik co-packaged, Blackwell Ultra (GB300), penskalaan inferensi, dan perangkat lunak. Kinerja historis menunjukkan potensi reli. Area-area kunci meliputi optik, arsitektur GPU baru, inferensi, perangkat lunak, dan ekosistem pengembang.
NVIDIA memajukan rendering neural RTX, bermitra dengan Microsoft untuk integrasi DirectX. Peningkatan kinerja, realisme, dan pertumbuhan saham yang signifikan, melampaui pasar dan industri semikonduktor AS. Investasi AI dan buyback saham mendorong nilai pemegang saham.
