Ledakan pertumbuhan kecerdasan buatan telah mengantarkan era keajaiban teknologi dan pencapaian terobosan. Namun, di tengah revolusi ini, aspek penting yang sering diabaikan adalah branding model AI. Nama-nama yang diberikan kepada teknologi mutakhir ini seringkali merupakan campuran yang membingungkan, membuat konsumen dan bahkan para profesional industri menggaruk-garuk kepala.
OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT yang dikenal luas, mendominasi bidang ini dalam hal pengenalan merek. Namun, ketika memilih model yang tepat untuk tugas tertentu, pengguna dihadapkan pada serangkaian pilihan yang membingungkan, seperti ‘o3-mini-high’ dan ‘GPT-4o.’ Minggu ini saja, perusahaan meluncurkan tiga model baru: GPT-4.1, GPT-4.1 mini, dan GPT-4.1 nano, yang semakin memperumit lanskap.
Bukan hanya startup yang baru lahir yang bersalah karena branding teknologi inovatif mereka dengan campuran nama, nomor versi, dan ukuran parameter yang kacau. Bahkan raksasa teknologi yang sudah mapan seperti Google pun berkontribusi pada kebingungan ini. Google saat ini menawarkan sembilan variasi model AI Gemini-nya, masing-masing dengan nama yang sama membingungkannya seperti ‘Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental,’ ‘Gemini 1.0 Ultra,’ dan ‘Gemini 2.5 Pro Preview.’
Untuk menyoroti absurditas konvensi penamaan model AI, kami telah membuat kuis yang menantang Anda untuk membedakan antara nama model AI yang asli dan yang dibuat-buat. Kami menyusun daftar nama model AI yang sebenarnya dari berbagai perusahaan AI dan kemudian membuat daftar nama palsu yang meniru pola yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan ini.
Mimpi Buruk Penamaan: Sebuah Kuis
Instruksi: Untuk setiap nama model AI berikut, tunjukkan apakah Anda yakin itu nama asli atau palsu. Jawaban disediakan di akhir.
- QuantumLeap AI
- Gemini 3.0 Supernova
- GPT-5 Turbo Max
- BrainWave X Pro
- AlphaMind 7.0
- DeepThought Prime
- NeuralNet Infinity
- Cognito AI Ultra
- Synapse 2.0 Plus
- LogicAI Xtreme
- Inferno Core
- Titan X Quantum
- Apex Vision Pro
- NovaMind AI
- Cortex 9.0 Ultimate
- Zenith AI Pro
- Polaris AI Genesis
- Vanguard AI Elite
- Horizon AI Max
- Galaxy AI Prime
Membedah Kekacauan: Mengapa Nama Model AI Sangat Buruk
Konvensi penamaan serampangan yang digunakan oleh perusahaan AI dapat dikaitkan dengan beberapa faktor:
- Kurangnya Nomenklatur Standar: Tidak seperti bidang ilmiah dan teknologi lainnya, tidak ada standar yang ditetapkan untuk penamaan model AI. Kurangnya keseragaman ini memungkinkan perusahaan untuk membuat nama yang seringkali tidak konsisten dan membingungkan.
- Hype Pemasaran: Perusahaan AI sering memprioritaskan daya tarik pemasaran daripada kejelasan dan ketepatan saat menamai model mereka. Mereka mungkin memilih nama yang terdengar mengesankan atau futuristik, bahkan jika itu tidak secara akurat mencerminkan kemampuan model tersebut.
- Jargon Teknis: Model AI adalah sistem kompleks dengan banyak parameter dan konfigurasi. Perusahaan mungkin mencoba untuk memasukkan detail teknis ke dalam nama, yang menghasilkan label yang rumit dan tidak dapat ditembus.
- Inovasi Cepat: Bidang AI berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan model dan versi baru yang dirilis secara berkala. Inovasi cepat ini dapat menyebabkan proliferasi nama, yang semakin memperburuk kebingungan.
- Konvensi Penamaan Internal: Beberapa perusahaan AI mungkin menggunakan konvensi penamaan internal yang tidak dimaksudkan untuk konsumsi publik. Namun, nama internal ini mungkin secara tidak sengaja bocor ke materi pemasaran atau dokumentasi produk, menambah kebingungan secara keseluruhan.
Konsekuensi dari Nama yang Membingungkan
Konvensi penamaan yang membingungkan yang digunakan untuk model AI memiliki beberapa konsekuensi negatif:
- Kebingungan Pelanggan: Pelanggan mungkin kesulitan untuk memahami perbedaan antara berbagai model AI, sehingga sulit untuk memilih model yang tepat untuk kebutuhan mereka.
- Pengurangan Adopsi: Kompleksitas nama model AI dapat menghalangi calon pengguna untuk mengadopsi teknologi tersebut, karena mereka mungkin merasa kewalahan atau terintimidasi.
- Pengenceran Merek: Nama yang tidak konsisten dan membingungkan dapat mengencerkan citra merek perusahaan AI, sehingga sulit bagi mereka untuk membangun identitas yang jelas di pasar.
- Tantangan Komunikasi: Kurangnya nomenklatur standar dapat menghambat komunikasi antara para profesional AI, sehingga sulit untuk membahas dan membandingkan model yang berbeda.
- Peningkatan Biaya Pelatihan: Perusahaan mungkin perlu menginvestasikan lebih banyak sumber daya dalam melatih karyawan untuk memahami berbagai model AI dan nama yang sesuai.
Seruan untuk Kejelasan: Menuju Penamaan Model AI yang Lebih Baik
Untuk mengatasi masalah nama model AI yang membingungkan, industri perlu mengadopsi pendekatan yang lebih standar dan mudah digunakan. Berikut adalah beberapa rekomendasi:
- Tetapkan Konvensi Penamaan: Kembangkan konvensi penamaan yang jelas dan konsisten yang menggabungkan informasi kunci tentang model AI, seperti arsitektur, data pelatihan, dan metrik kinerja.
- Prioritaskan Kejelasan: Pilih nama yang mudah dipahami dan diingat, hindari jargon teknis dan hype pemasaran.
- Fokus pada Fungsionalitas: Tekankan kemampuan dan aplikasi spesifik dari model AI dalam nama, daripada berfokus pada konsep abstrak.
- Gunakan Nomor Versi Secara Konsisten: Adopsi sistem penomoran versi yang konsisten untuk melacak pembaruan dan peningkatan pada model AI.
- Sediakan Dokumentasi yang Jelas: Tawarkan dokumentasi komprehensif yang menjelaskan berbagai model AI dan nama yang sesuai secara rinci.
- Terlibat dengan Komunitas: Minta umpan balik dari pengguna dan ahli untuk menyempurnakan konvensi penamaan dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Masa Depan Penamaan Model AI
Seiring dengan terus berkembangnya teknologi AI, pentingnya konvensi penamaan yang jelas dan konsisten hanya akan meningkat. Dengan mengadopsi pendekatan penamaan yang lebih mudah digunakan, industri dapat mengurangi kebingungan, mempromosikan adopsi, dan membina komunikasi yang lebih baik.
Tantangannya terletak pada mencapai keseimbangan antara akurasi teknis, daya tarik pemasaran, dan pemahaman pengguna. Perusahaan AI perlu bergerak melampaui praktik penamaan serampangan saat ini dan merangkul pendekatan yang lebih strategis dan bijaksana. Masa depan AI tidak hanya bergantung pada kemajuan teknologi tetapi juga pada kemampuan untuk mengomunikasikan kemajuan tersebut secara efektif kepada dunia.
Jawaban untuk Kuis
Berikut adalah jawaban untuk kuis nama model AI:
- QuantumLeap AI: Palsu
- Gemini 3.0 Supernova: Palsu
- GPT-5 Turbo Max: Palsu
- BrainWave X Pro: Palsu
- AlphaMind 7.0: Palsu
- DeepThought Prime: Palsu
- NeuralNet Infinity: Palsu
- Cognito AI Ultra: Palsu
- Synapse 2.0 Plus: Palsu
- LogicAI Xtreme: Palsu
- Inferno Core: Palsu
- Titan X Quantum: Palsu
- Apex Vision Pro: Palsu
- NovaMind AI: Palsu
- Cortex 9.0 Ultimate: Palsu
- Zenith AI Pro: Palsu
- Polaris AI Genesis: Palsu
- Vanguard AI Elite: Palsu
- Horizon AI Max: Palsu
- Galaxy AI Prime: Palsu
Catatan: Semua nama dalam kuis ini dibuat untuk mengilustrasikan pola dan gaya umum yang digunakan dalam penamaan model AI.