Rekayasa Prompt Web Dev

Aturan Emas: Input Menentukan Output

Dasar dari rekayasa prompt yang efektif adalah prinsip sederhana namun mendalam: kualitas output berbanding lurus dengan kualitas input. Saat berinteraksi dengan AI, penting untuk diingat bahwa Anda tidak berkomunikasi dengan manusia. Ini mungkin tampak jelas, tetapi ini adalah perbedaan halus namun kritis yang sering terlewatkan.

Manusia memiliki kemampuan untuk menyimpulkan makna, mengajukan pertanyaan klarifikasi, dan secara independen memperbaiki kesalahan. AI, di sisi lain, tidak memiliki pemahaman inheren ini. Mereka dengan cermat mengikuti instruksi yang diberikan, dan hanya instruksi itu. Jika Anda menghilangkan informasi penting, AI tidak akan secara ajaib mengisi kekosongan itu. AI hanya akan menghasilkan kode berdasarkan instruksi tidak lengkap yang diterimanya.

Saat mendeskripsikan tugas pengkodean, Anda mungkin secara tidak sadar mengasumsikan pemahaman dasar tentang konsep-konsep tertentu, terutama dalam konteks platform tertentu seperti WordPress. Ini adalah detail yang mungkin secara alami Anda kecualikan saat berkomunikasi dengan pengembang lain. Namun, saat berinteraksi dengan AI, penting untuk secara eksplisit menyatakan setiap persyaratan, betapapun jelasnya kelihatannya.

Presisi dan Kejelasan: Kunci Prompt yang Efektif

Untuk mengilustrasikan pentingnya presisi dan kejelasan, mari kita pertimbangkan skenario hipotetis. Bayangkan Anda ingin membuat fungsi WordPress kustom yang menampilkan daftar postingan terbaru.

Instruksi untuk Pengembang Manusia:

“Hai, bisakah Anda menulis fungsi cepat untuk menampilkan beberapa postingan terbaru? Mungkin tampilkan judul dan tanggal, dan batasi hingga, katakanlah, lima postingan?”

Seorang pengembang manusia kemungkinan akan memahami permintaan ini tanpa klarifikasi lebih lanjut. Mereka secara intuitif akan tahu untuk:

  • Menggunakan kelas WP_Query WordPress.
  • Mengambil postingan dalam urutan menurun berdasarkan tanggal publikasi.
  • Memformat tanggal sesuai dengan pengaturan situs.
  • Menghasilkan markup HTML yang sesuai.

Instruksi untuk AI:

“Buat fungsi WordPress dalam PHP yang menampilkan daftar lima postingan terbaru. Gunakan kelas WP_Query untuk mengambil postingan. Untuk setiap postingan, tampilkan judul sebagai heading level 3 (<h3>) dan tanggal publikasi yang diformat sebagai ‘Bulan Tanggal, Tahun’ (misalnya, ‘1 Januari 2024’). Bungkus seluruh daftar dalam daftar tidak berurutan (<ul>) dengan setiap postingan direpresentasikan sebagai item daftar (<li>). Fungsi tersebut tidak boleh menerima argumen apa pun dan harus mengembalikan HTML yang dihasilkan sebagai string.”

Perhatikan tingkat detail dalam instruksi untuk AI. Kami secara eksplisit menentukan:

  • Bahasa pemrograman (PHP).
  • Kelas WordPress yang akan digunakan (WP_Query).
  • Jumlah postingan yang akan ditampilkan (lima).
  • Data spesifik yang akan disertakan (judul dan tanggal).
  • Format tanggal yang diinginkan (‘Bulan Tanggal, Tahun’).
  • Elemen HTML yang akan digunakan (<h3>, <ul>, <li>).
  • Input fungsi (tanpa argumen).
  • Output fungsi (string yang berisi HTML).

Tingkat kekhususan ini sangat penting untuk memastikan bahwa AI menghasilkan kode yang diinginkan secara akurat.

Di Luar Instruksi Dasar: Teknik Prompting Tingkat Lanjut

Meskipun memberikan instruksi terperinci adalah hal mendasar, ada beberapa teknik lanjutan yang dapat lebih meningkatkan efektivitas prompt Anda.

Menentukan Gaya dan Konvensi Pengkodean

AI dapat beradaptasi dengan gaya dan konvensi pengkodean yang berbeda. Jika Anda memiliki preferensi khusus untuk penamaan variabel, indentasi, atau pemformatan kode, Anda dapat memasukkannya ke dalam prompt Anda.

Contoh:

“Tulis fungsi dalam PHP menggunakan standar pengkodean WordPress. Gunakan snake_case untuk nama variabel dan indentasi empat spasi.”

Memberikan Konteks dan Informasi Latar Belakang

Terkadang, ada baiknya memberikan AI konteks tambahan atau informasi latar belakang tentang tugas tersebut. Ini bisa sangat berguna untuk skenario yang lebih kompleks.

Contoh:

“Fungsi ini akan menjadi bagian dari plugin yang meningkatkan fungsionalitas blog situs. Fungsi ini harus dirancang agar mudah disesuaikan dan diperluas.”

Menggunakan Contoh untuk Memandu AI

Salah satu teknik yang paling ampuh adalah memberikan contoh output yang diinginkan kepada AI. Ini bisa sangat efektif ketika berhadapan dengan persyaratan pemformatan atau tata letak tertentu.

Contoh:

“Output HTML harus menyerupai struktur berikut: